Tuesday 23 December 2014

HISTORIOGRAFI JEPANG

Setiap negara memiliki kekhasan masing-masing dalam historiografi mereka. Hal itu tergantung pada kebudayaan yang berkembang di masing-masing negara. Begitu pula dengan historiografi Jepang juga memiliki ciri khusus, yakni historiografi Jepang berkembang lebih menjurus untuk menghasilkan sejarah domestik daripada membentuk sistem-sistem tafsiran yang penting. Namun dalam perkembangannya dewasa ini historiografi di Jepang dikerjakan oleh ahli arsip profesional, ahli monograf yang profesional.

A. Kegunaan Sejarah

Sejarah bagi masyarakat Jepang pada umumnya dianggap sebagai sesuatu bidang yang cukup populer yang dikerjakan dengan baik oleh ahlinya. Bagi rakyat Jepang sejarah memiliki arti yang penting dalam mencari identitas dan untuk memberikan pengertian terhadap dunia mengenai jati diri mereka. Pandangan sejarah tertua dan asli yang dianut oleh Jepang timbul pada masa Jepang yang masih terasing dari hubungan dan pengaruh kebudayaan Cina.

Pandangan tersebut menimbulkan sebuah pengertian bahwa Jepang adalah pusat dunia. Hal itu membuat ahli warisnya bangga sebagai golongan utama yang membentuk kekaisaran disekitar istana dan dilindungi oleh dewa-dewa (Sinto) sendiri. Pada abad pertengahan mulai berkembang Confusius yang digunakan untuk menyelesaikan masalah politik. Masuknya bangsa Barat menyebabkan penulisan sejarah Jepang cenderung untuk mengadakan perubahan dan mengadakan penyesuaian dalam konsep maupun metodologinya. Sejarawan jepang memiliki kemampuan untuk menggabungakan antara fakta-fakta dasar dengan gejala sebab akibat.

Historiografi pada zaman Jepang Modern sejalan dengan keinginan bangsa dalam mencapai keunggulan dunia. Sejarah diarahkan untuk kepentingan negara, baik untuk memberikan pengertian kepada rakyat mengenai bahaya dari penerusan nilai-nilai tradisional maupun sebagai alat untuk membenarkan dalam rangka pembaharuan.

B. Historiografi Tradisional Jepang


Seperti negara-negara lain di Jepang juga mengalami bentuk penulisan sejarah tradisional. Berikut adalah historiografi tradsional di jepang:
  1. Kojiki (720) adalah catatan mengenai masalah-maslah kuno. Kojiki menceritakan masalah rakyat jepang dari zaman dewa-dewa melalui berdirinya kekuasaan Yamato sampai berakhirnya pemerintahan Ratu Suiko tahun 623. Keluarga kekhaisaran mengajukan haknya untuk berkuasa karena keturunan langsung dari Amaterasu, Dewa Matahari.
  2. Nihon Shoki (720) atau Babad Jepang. Nihon Shoki ditulis dalam bahasa Cina dan didasarkan pada model-model Cina. Nihon Shoki mencatat 660 SM sebagai kenaikan tahta Jimmu (Kaisar Pertama), suatu yang meragukan sejarah modern. Nihon Shoki denganh lima sejarah resmi berikutnya yang mencatat tentang kejadian istana kekaisaran sampai tahun 887 dikenal sebagai Rukkokushi (Enam Sejarah Nasional).
  3. pada abad ke-10 muncul penulisan sejarah partikelir seperti monogatori (hikyat) dan kagami (cermin-cermin) yang merupakan contoh gaya sejarah, seperti cerita tentang genji yang ditulis dalam bahasa jepang, Ogama (Cermin Besar) merupakan karya terkenal yang memadukan antara sejarah Jepang abad 11 dengan bangkitnya sejarah keluarga Fujiwara yang kemudian mengauasai istana.
Historiografi tradisional Jepang dapat dikategorikan menjadi tiga, historiografi itu antara lain adalah:
zaman pertengahan

Menjelang abad ke-12 karya-karya sejarah Jepang banyak dipengaruhi oleh konsep-konsep karma dan keselamatan dari Budhis. Sejarah kepahlawanan yang paling terkenal adalah mengenai perang antara Minomoto dan Taira (Heike Monogatori), ditulis dan dibacakan terutama untuk pesan pendidikan. Penulisan sejarah pada umumnya dilakukan oleh para pendeta yang percaya pada uraian-uraian Budhis mengenai naik turunya peruntungan bagi keluarga dan perorangan. Tahun 1222-1282 Nichiren mengemukakan bahwa Jepang adalah negara yang dikodratkan untuk menyempurnakan kepercayaan Budhis.

Gukhanso (bunga rampai dari pandangan-pandangan yang kurang mengerti) oleh pendeta Fujiwara Jien (1155-1225) yang menganjurkan konsep kepemimpinan konfusius untuk perilaku nasehat kaisar. Jinno Shotaki (catatan asal-usul yang benar dari kaisar-kaisr kedewaan) oleh Jendral Kitabakke Chikafusa (1291-1354), yang ditulis untuk memberitahukan bahwa ia lahir dari cabang keluarga kaisar.

Zaman Tokugawa

Masa Tokugawa (1600-1868) terjadi pada masa kebesaran penulisan sejarah Jepang sebelum zaman modern. Muncul perhatian baru mengenai studi kojiki yang memusatkan perhatian kembali pada kekaisaran. Hal ini menimbulkan unsur kebangsaan yang hidup terus dalam masyarakat Jepang. Daftar kumpulan sejarah yang terpenting adalah Tokugawa Jikki (Sejarah yang benar mengenai keluarga Tokugawa) yang dibuat tahun 1809 dan 1849

Honcho Tsugan (Cermin besar mengenai Jepang) yang selesai dibuat pada 1670 oleh keluarga Hayosi yang dibuat untuk meligitimasi kekuasaan tokugawa. Dai Nihon Shi (Sejarah Jepang) disusun dibawah lindungan cabang Mito dari keluarga tokugawa. Hokuseki (1657-1725) yang menulis tentang Dokushi Yoron (Komentar Sejarah Jepang) yang berisi tentang sistem periodesasi yang didasarkan atas perubahan-perubahan kekuasaan politik Koshi tsu (survei sejarah kuno). Rai Sanyo (1780-1830) menulis Nihon gaishi (Sejarah jepang tidak Resmi,) yang melanjutkan tradisi cerita sejarah yang berpusat pada kaisar kitabatake. Honawa Hokiichi (1746-1821) dan anaknya yang enulis Gunshu Ruiju (teks yang diklasifikasikan) yang merupakan perbandingan teks-teks sejarah.

Zaman Meiji

Masa ini adalah masa peralihan dari historiografi tradisional ke historiografi modern. Karya yang penting pada masa ini adalah Koji-ruien (ensiklopedia hal-hal kuno) yang disusun oleh Kementerian Urusan. Kuil-kuil (1879-1913). Terjadi dua arus historiografi pada masa ini, yakni: resmi (mencoba mempertahankan nasionalisme Jepang) dan Swasta yang lebih bersifat internasional yang banyak mengambil konsep-konsep Barat (Bummei ron no gairyaku dan Nihon kaika Shosi). Ludwig Reiss (1861-1928) dari Jerman yang diundang ke Tokyo untuk mendirikan jurusan sejarah di Universitas tokyo. Tahun 1895 Universitas Tokyo menyusun Dai Nippon Shiryo (Bahan-bahan Sejarah Jepang)

C. Permulaan Historiografi Modern

Zaman permulaan historiografi modern ditandai oleh hasil yang nyata menurut empat garis-garis besar sebagai berikut:

  1. Kesempurnaan dari suatu metodologi sejarah modern.
  2. Penulisan studi-studi monografi secara khusus mengenai pranata-pranata dan aspek-aspek yang khas dari peradaban Jepang.
  3. Persiapan survei-survei sejarah secara umum.
  4. Penerbitan buku-buku referensi dan bahan-bahan sumber.

Banyak karya yang dihasilkan pada masa ini, misalnya: Kokushi no kenkyu (1908), Nihon Bunkahi (1922), Sogo Nihon Shi takei (1926), Nishida Naojiro, Tuda Sokichi, Honyo eijiro, Ono Takeo dan Tsuchiya takao. Selain itu juga muncul perhimpunan-perhimpunan sejarah seperti:

1. Shigakhai (Masyarakat Sejarah Jepang)

2. Keizaishi Kenkyukai (Masyarakat untuk Studi Sejarah Ekonomi)

3. Shakai Keizaishi Gakkai (Masyarakat Sejarah Sosial dan Ekonomi)

4. Reikishigaku Kenkyukai (Masyarakat Ilmu Pengatahuan Sejarah)

Tahun 1930 Jepang mengadakan ekspansi ke daratand an melancrkan perang pasifik. Hal ini menyebabkan adanya perpecahan di kalangan sejarawan:

a. Sejarawan Marxis:

- Menulis kembali perkembangan nasional Jepang

- Kritik Kapitalis dan imperialis

- Muncul buku Nihon Shihonshugi Shi Kaza tahun 1932 (Esai mengenai sejarah     perkembangan kapitalise di Jepang).

b.Sejarah Nasionalis: sejarah utnuk propaganda, tentang keunggulan-                  keunggulan tanpa banding dan mitos-mitos.

D. Historiografi setelah Masa Perang



Setelah mengalami kehancuran dan mengalami kekalahan dalam Perang Dunia II Jepang mengalami rehabilitasi Ekonomi dan spiritual sedikit demi sedikit. Selama lima belas tahun pertama setelah Perang Dunia II beberapa subyek menjadi berlawanan termasuk sejarah. Adapun perubahan-perubahan yang terjadi antara lain:
  1. Ekstrim Sosialis dimana bangsa dan kaisar keduanya ditolak secara total oleh masyarakat
  2. Tema-tema umum, perjuangan melawan feodalisme, absolutisme, fasisme dan kapitalisme.
Perkembangan Historiografi Jepang semenjak tahun 1950 sampai sekarang:
  1. Terbit ensiklopedia baru, sejarah-sejarah survei baru dan karya-karya penelitian dasar.
  2. Seluruh literatur sejarah jepang pada hakekatnya telah diperbaharui, seri dokumen baru yang menyusuri lebih dalam sampai masalah-masalah kecil mengenai kegiatan pemerintahan maupun ekonomi dengan kecermatan dan ketetapan yang baru.
  3. Sangat empiris dan sedikit sekali dipengaruhi oleh masalah-masalah yang bisa penafsirannya.

0 komentar:

HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html