Sudah tidak lama lagi bangsa
Indonesia akan masuk ke dalam pesta Demokrasi
akbar yang mana pesta ini akan menentukan nasib bangsa Indonesia kedepannya
sebagai bagian dari sebuah bangsa kita harus siap mengikuti pesta akbar ini, dengan
memilih, anggota legislatif, maupun eksekutif. Hingar bingar demokrasi mulai
terlihat Akhir-akhir ini, para calon anggota legislatif maupun eksekutif
sedang berlomba-lomba memperkenalkan diri, menyampaikan gagasannya dan visi
misinya kepada rakyat, apabila suatu
saat nanti mereka terpilih mereka akan menjalankan Visi misi dan program
yang telah ia perkenalkan.
Ada beberapa hal yang menjadi
masalah, berkaca pada pemilu yang lalu, banyak dari masyarakat indonesia yang
salah memilih wakilnya di parlemen, kota maupun provinsi, kita bisa melihat
fenomena korupsi yang luar biasa, para wakil rakyat yang telah dipilih oleh
rakyat malah mencuri uang milik Rakyat, kejadian ini memang sungguh memprihatinkan
korupsi hampir terjadi di seluruh lini pemerintahan baik eksekutif, legislatif
maupun yudikatif, sehingga banyak
masyarakat yang mesimis dengan pesta pemilu 2014 mendatang.
Fenomena korupsi yang terjadi
akhir-akhir ini merusak wajah perpolitikan Indonesia, merusak cita-cita reformasi
Indonesia, Merusak cita-cita demokrasi bahkan merusak kepercayaan Rakyat kepada
Pemerintah.
Politik bukan suatu hal yang
kotor, politik itu bersih, politik sangat dibutuhkan dalam membangun sebuah
bangsa dan negara, tanpa politik mustahil untuk membangun suatu pemerintahan,
akan tetapi mengapa politik selalu di identikan dengan cara yang kotor, pada
dasarnya bukan politik yang kotor, akan tetapi orang yang menjalankan politik
lah yang kotor, menggunakan cara yang kotor, sehingga politik identik dengan
permainan kotor, sama halnya dengan demokrasi, demokrasi merupakan suatu sistem
yang bersih, sistem yang sempurna untuk dijadikan landasan pemerintahan, dari
rakyat untuk rakyat, akan tetapi orang yang menjalankan demokrasilah yang
membuat demokrasi terlihat kotor, demokrasi menjadi milik rakyat hanya ketika
pemilu, setelah pemilu rakyat malah ditinggalkan oleh demokrasi, dan itulah
yang terjadi di Indonesia saat ini. Apa solusi yang terbaik untuk memperbaiki
keadaan ini?
Berkaca dari pesta demokrasi yang
lalu, Rakyat salah pilih, mereka yang
seharusnya menjadi panutan rakyat malah meninggalkan rakyat, tokoh-tokoh pemuda
yang selama ini diharapkan suatu saat menjadi pemimpin ternyata Korupsi, sudah
banyak korbannya dan tidak sedikit kerugian negara yang dibuatnya. Untuk itu
pemilu 2014 ini harus dilaksanakan dengan hati-hati, setiap calon peresiden
anggota legislatif, baik kota, propinsi maupun Nasional, harus dipilih dengan
hati-hati, tidak hanya melihat kuantitasnya saja akan tetapi lihat juga
kualitasnya, bukan hanya kualitas ilmu pengetahuan, atau kualitas akademik,
tapi harus juga dilihat kualitas akhlaknya, bisa dilihat dari rekam jejak
kehidupannya, dengan melihat kasus dinasti Banten, sebaiknya Rakyat jangan
memilih calon yang mempunyai keterkaitan kekeluargaan dengan pemimpin
sebelumnya atau yang telah menduduki jabatan strategis, agar
pemerintahan tidak tertumpu pada kepentingan politik tertentu. Selain dari itu, setiap pribadi
yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif maupun eksekutif harus dikawal
oleh rakyat, bagaimana mengawalnya? pengawalan dilakukan dengan cara melibatkan
Lembaga swadaya masyarakat yang tidak mempunyai orientasi politik, misalnya
lembaga keagamaan, bila perlu buat sebuah
kontrak politik yang isinya perjanjian antara calon tersebut dengan masyarakat,
sehingga apabila calon tersebut terpilih maka ia mempunyai beban moril
terhadap masyarakat yang memilihnya.
1 komentar:
xx
Post a Comment