Monday, 18 November 2013

Prespektif berbeda (Jepang dalam Perang Dunia Ke II)

Jepang sebuah negara industri maju tentunya patut kita contoh dalam hal perkembangan teknologi tinggi di dunia. Jepang tentunya selain memiliki sisi cerah dan cemerlang, juga memiliki sisi kelam sejarah yang memalukan yaitu keterlibatan mereka khususnya dalam Perang Dunia II. Begitu memalukannya sehingga beberapa sekolah tidak lagi mengajarkan sejarah keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II. Dalam sejarah yang sampai saat ini kita yakini kebenarannya, Jepang merupakan sebuah negara agressor yang melakukan pendudukan atas beberapa negeri di Asia, juga melakukan penyerangan atas Pangkalan AL AS di Pearl Harbor tanggal 7 Desember 1941.

Tentunya itulah yang kita baca dari buku-buku sejarah. Tetapi saat ini para ilmuwan Jepang hendak kembali mempertanyakan sejarah yang melibatkan mereka pada perang tersebut. Apakah mereka terlibat sebagai agresor yang melakukan penyerangan atas bangsa-bangsa di Asia? Dalam pemikiran para ilmuwan Jepang terbaru saat ini, mencoba untuk melihat dalam sisi atau perspektif yang berbeda. Mereka memiliki pemikiran yang keluar dari pakem sejarah saat ini. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II saat itu menurut ilmuwan Jepang tersebut bukanlah bertujuan untuk melakukan agresi terhadap bangsa-bangsa di Asia. Jepang terlibat karena adanya kesadaran atas kekuatan dominasi dunia khususnya yang dilakukan oleh AS dan sekutunya yang sangat mendominasi kekuatan ekonomi dunia saat itu. Banyak negara barat kapitalis yang menghisap kekayaan bangsa-bangsa Asia. Banyak bangsa Asia yang telah merasakan penderitaan atas kekuatan barat di tanah mereka. Atas nama kemerdekaan Asia, Jepang terpanggil untuk mengusir kekuatan kolonialisme Barat di tanah Asia.

Para pemimpin dunia saat itu tampaknya berterimakasih atas keterlibatan Jepang di Asia untuk memerdekakan bangsanya dari ketertundukan dan penjajahan negara kapitalis barat. Seorang pemimpin India saat itu menyatakan bahwa Jika Jepang terlibat dalam perang Asia sejak awa, maka India akan merdeka dari Inggris jauh-jauh hari yang lalu. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia ini juga mengakibatkan Indonesia saat itu sangat berterimakasih. Dalam sebuah buku yang dtulis oleh ilmuwan Jepang, Indonesia mampu menggerakkan kekuatan militer yang rata-rata diambil dari pasukan PETA bentukan Jepang. Dengan pasukan PETA itulah maka Indonesia memiliki kekuatan melawan Belanda untuk merdeka.

Sejarah keterlibatan Jepang kemudian menjadi kelam menurut mereka karena kelalahan Jepang dalam Perang tersebut. Dalam putusan Pengadilan Perang di Tokyo menganggap bahwa Jepang adalah yang dipersalahkan dalam Perang tersebut. Para pelaku agresor adalah termasuk dalam kualifikasi penjahat Perang. Itulah yang kemudian menurut mereka menjadi dasar kesalahan Jepang dalam perang Asia. Tentunya sejarah dibuat oleh para pemenang bukan oleh yang kalah. Seorang pemberontak akan disebut sebagai penjahat ketika ia kalah, tetapi ia akan dianggap pahlawan yang melawan kesewenang-wenangan ketika sang penjahat itu menang. Tentunya Jepang dalam mencoba menggali sejarah baru tersebut, harus pula melihat serta mengkaji keterlibatan mereka dalam peristiwa Romusha dan Jugun Ianfu yang merugikan banyak nyawa dan kehormatan manusia.

Terlepas sejarah versi Jepang atau versi Amerika sebagai pemenang perang yang benar, disinilah sejarah kemudian direkonstruksi, direkayasa untuk kepentingan pihak yang menang, atau pihak yang berkuasa karena sejarah akan diperlukan untuk membenarkan kelanggengan sebuah hegemoni kekuasaan. Tentunya jika pihak Jepang yang menang dalam Perang Dunia II tersebut maka tentunya sejarah akan diarahkan demi kepentingan Jepang pula. Pihak AS dan sekutu yang akan dipersalahkan sebagai negara yang melakukan kejahatan perang, penjajahan atas bangsa-bangsa Asia. Itulah uniknya sejarah, kita menikmatinya, mencacinya, memujinya, melanggengkannya atas tujuan dan kepentingan apapun, karena tak ada sejarah yang mutlak, ia akan tampak menjadi potongan-potongan puzzle yang terus akan selalu direkonstruksi dari generasi ke generasi.

Sejarah mengajarkan kepada kita bagaimana perilaku umat manusia pada masa lalu yang dapat kita ambil sebagai sebuah contoh baik buruk maupun baik. Sejarah bisa menjadi tauladan bagi generasi di masa yang akan datang. Sejarah juga menjadi hal yang sangat menarik untuk diperdebatkan tidak saja oleh kalangan sejarawan, tetapi juga kalangan apapun yang berusaha untuk menikmatinya. 

Sumber
FokkyLaw.com
HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html