Sunday 6 October 2013

Sejarah India Kuno

Sejarah masa lampau India menjadi perhatian khusus bagi penulis karena peradaban Indonesia pada masa lampau memiliki peradaban yang berakar pada peradaban-peradaban india kuno, kerajaan india kuno mempunyai sumbangsih yang sangat banyak dalam perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia, bahkan pengaruh India kuno berhasil masuk ke berbagai sektor kehidupandan budaya masyarakat Indonesia, misalnya karya sastra bahasa Sangsekerta ,sistem pememerintahan, Reliligi,agama dan kebudayaan, salah satu contoh besar adalah masuknya agama Hindu Budha di Indonesia pada masa lampau, Serta berdirinya kerajaan-kerajaan di Indonesia yang mendapat pengaruh india Misalnya kerajaan kutai, Tarumanegara, Holing dan kerajaan yang berdiri setelahnya. pada masa lalu India adalah pusat peradaban dunia dimana hampir semua bangsa yang ada di wilayah Asia Tenggara berkiblat ke India, hal ini bisa diketahui melalui perkembangan agama hindu dan budha dan candi-candi kuno tempat peribadatan agama hindu dan budha yang tersebar hampir keseluruh wilayah Asia Tenggara Selain itu kerajaan india kuno juga mempunyai banyak kisah sejarah yang sangat menarik untuk dikaji dan di ketahui kemudian dijadikan sebagai pedoman untuk membangun Negara Indonesia kedepannya.

A. Peradaban Lembah Sungai Indus

Daerah India merupakan suatu Jazirah dari Benua Asia. Jazirah ini disebut juga disebut anak benua, karena letaknya seakan-akan terpisah dari daerah daratan Asia serata letaknya menyendiri dari daerah Asia lainnya. Terletak di Asia Selatan dengan garis pantai sepanjang 7.000 km, dan bagian dari anak benua India, India merupakan bagian dari rute perdagangan penting dan bersejarah. Dia membagi perbatasan dengan Pakistan, Republik Rakyat Cina, Myanmar. Banglades, Nepal, Bhutan, dan Afganistan. Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia adalah negara kepulauan yang bersebelahan.

India adalah letak dari peradaban kuno seperti Budaya Lembah Indus dan merupakan tempat kelahiran dari empat agama utama dunia: Hindu, Buddha, Jainisme, dan Sikhisme. Negara ini merupakan bagian dari Britania Raya sebelum meraih kemerdekaan pada 1947.

Disebelah utara daerah India terbentang deretan pegunungan yang tinggi sekali yaitu pegunungan Himalaya, pegunungan ini menjadi pemisah antara India dan daerah-daerah lain di Asia. Antara pegunungan Himalaya dan Hindukush terdapat celah Khaiber Celah-celah kaiber inilah yang dilalui oleh masyarakat India di dalam melakukan aktifitas hubungan dengan daerah-daerah lain di Asia dan melalui sela-sela itu bangsa-bangsa lain memasuki wilayah india seperti bangsa aria, laskar Kyurs Agung, Iskandar Zulkarnain, bangsa Huna Mahmud Al-Ghasni dan Timur Lenk, ditengah-tengah India terdapat pegunungan Windya. Pegunungan ini membagi India menjadi dua bagian yaitu India utara dan India Selatan, pada daerah India bagian utara mengalir sungai Shindu, Gangga, Yamuna dan Bahmaputera daerah itu merupakan daerah subur sehingga padat penduduknya 

Diantara tahun 3000 sebelum masehi sampai dengan tahun 1000 sebelum masehi berkembang suatu kebudayaan yang peradaban kebudayaan sudah tinggi sekali mutunya, kebudayaan tertua di India yang terdapat di lembah sungai Indus\ Shyindu tersebut sering disebut dengan nama kebudayaan Shindu, berdasarkan hasil penggalian dan penelitian yang telah dilakukan oleh seorang arkeolog yang bernama Sir John Marshall. Terdapat bekas bekas kota Hahanyo Daro, Harappa dan Chanko Daro telah membuktikan kepada kita bahwa kebudayaan lembah sungai shindu tersebut telah tinggi sekali tingkat peradabannya . kehidupan masyarakat pendukung dari kota ini adalah corak masyarakat agraris.

Bukti bahwa kebudayaan shindu sudah tinggi mutunya antara lain : 

a. Penduduknya tinggal dikota.

b. Kota Mahenyo daro dan Harappa telah didirikan berdasarkan aturan tertentu dan berencana, 

c. Kota-kota tersebut adalah merupakan contoh pertama dalam sejarah dari suatu”Town Planning”.

d. Jalan jalan kota dibuat lebar lebar lurus dan teratur,

e. Masyarakat tinggal di gedung - gedung bahkan ada yang bertingkat dan gedung gedung tersebut dibuat         dengan menggunakan kapur dan semen.

f. Setiap rumah mempunyai sumur kamar mandi dan saluran pembuangan air yang baik.

g. Kebersihan dalam kota telah di atur dengan menggunakan sistem pembuangan air yang sangat baik.

h. Masyarakat telah mampu membuat area, perhiasan atau manik - manik yang terbuat dari tanah liat maupun     dari logam.

Untuk menunjang pola hidup ( Mata pencarian ) Masyarakat pada waktu itu telah mampu membuat alat alat senjata ( panah, kapak,belati,tombak dan lain lain) terutama terbuat dari perunggu. Disamping itu masyarakatnya telah mengenal bentuk bentuk tulisan tetapi bentuk tulisannya sampai sekarang belum dapat dibaca dengan baik oleh orang awam maupun para Serjana Arkeologi, sehingga tulisan masyarakat lembah sungai shindu dikategorikan kedalam kebudayaan zaman pra/proto sejarah. Sebab tulisan masyarakat pada waktu itu masih berbentuk tanda gambar atau sering disebut dengan istilah pictograp.

B. Peradaban Sungai Gangga

Lembah sungai Gangga terletak antara pegunungan Himalaya dan pegunungan Windya-Kedna. Sungai itu bermata air di pegunungan himalaya dan mengalir melalui kota-kota besar seperti Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares, melalui wilayah Bangledesh dan bermuara keteluk Benggala. Sungai Gangga bertemu dengan Sungai Kwen Lun dengan keadaan alam seperti ini tidak heran bila lembah Sungai Gangga sangat subur.

Pendukung peradaban lembah sungai Gangga adalah bangsa Arya yang termasuk Bangsa Indo-German. Mereka datang dari daerah Kaukasus dan menyebar ke arah Timur. Bangsa Arya memasuki wilayah India antara tahun 2000-1500 SM, melalui celah Kaiber di pegunungan Himalaya. Mereka adalah Bangsa peternak dengan kehidupannya yang terus mengembara. Tetapi setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravida di lembah Sungai Shindu dan menguasai daerah yang subur, mereka akhirnya bercocok tanam dan hidup menetap. Selanjutnya, mereka menduduki lembah Sungai Gangga dan terus mengembangkan kebudayaannya.

Perkembangan lembah kebudayaan masyarakaat lembah Sungai Gangga mengalami banyak kemajuan pada bidang kesenian. Kesusastraan mengalami masa yang gemilang, seni pahat dan seni patung berkembang pesat juga kuil-kuil yang indah dari Syanta dibangun. Kebudayaan lembah Sungai Gangga merupakan suatu campuran antara kebudayaan bangsa Arya dengan kebudayaan bangsa Dravida. Kebudayaan ini lebih dikenal dengan kebudayaan Hindu. Bangsa Arya yang hidup sebagai penggembala setelah tiba di India dan bertemu dengan bangsa Dravida yang sudah hidup menetap mereka pun mengadakan asmilasi(pencampuran) sehingga melahirkan kebudayaan Hindu. Daerah-daerah yang diduduki oleh bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya Varta(Negeri Bangsa Arya) atau Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Dravida. 

C . Sistem Sosial di India Kuno

Di India kuno sistem sosial terbagi menjadi empat kasta yaitu Yarnas, Ksatria, Brahmana, Waisya dan Sudra. Para Ksatria pada awalnya adalah Kasta yang paling dihormati dan merupakan pemegang kekuasaan dan ahli perang. Para brahmana masuk kedalam Kasta ke dua pada struktur kekuasaan; tugas mereka adalah belajar, mengajar dan menerjemahkan tulisan-tulisan keagamaan. Setelah Kasta Brahmana adalah kasta Wisya para pedagang, Seniman dan Petani, Selanjutnya dalah Kasta Sudra mereka adalah buruh kasar dan para pembantu, yang pekerjannya adalah melayani Kasta-Kasta lain.

Sistem sosial yang rumit ini di bawa ke India oleh Bangsa Arya. Bangsa Aria memiliki tubuh yang tinggi, berkulit agak terang , yang hidup di Asia Tengah dan Eropa Timur. Mereka termasuk suku Bangsa yang berbeda dan berkelana dari satu tempat ketempat yang lain, mereka mulai berimigrasi ke India pada sekitar tahun 100 SM. Disana mereka melakukan penaklukan penduduk setempat dan membentuk suatu perdaban yang baru yang kemudian menyebar ke banyak tempat di Asia selatan. Bangsa Aria terkenal dengan Bangsa pengelana pada awalnya tidak memiliki bahasa tulisan. Bentuk tulisan dari Sansekerta, bahasa ucapan mereka, akhirnya berkembang dalam beberapa Abad saat mereka menetap untuk hidup bertani. Sekitar tahun 1000 SM, pendeta bangsaa Aria telah mengumpulkan nyanyian keagamaan, syair, lagenda dan upacara keagamaan dari orang-orang mereka kedalam empat buku suci yang mereka sebut Weda “ atau buku-buku pengetahuan” Weda merupakan sumber yang sangat berharga bagi pengetahuan sejarah dan apa yang kita ketahui tentang kehidupan dan kebudayaan bangsa Aria.

Pada masa berikutnya, posisi para brahmana meningkat daan menempati kasta tertinggi karena hanya mereka yang dapat membaca catatan-catatan keagamaan dan memimpin upacara-upacara ke Agamaan, bahkan orang-orang percaya bahwa para pendeta brahmana memiliki kemampuan untuk menyalurkan kekuatan khusus pada raja-raja mereka . Jadi, pra pendeta menggantikan posisi para kesatria sebagai anggota terpenting di dalam masyarakat india. 

D. Agama Dan Kepercayaan di India Kuno

a. Agama Hindu

Pada dasarnya peradaban dan kehidupan bangsa Hindu telah tercantum dalam kitab suci Weda (Weda berarti pengetahuan), juga dalam kitab Brahmana dari Upanisad. Ketiga kitab itu menjadi dasar kehidupan orang-orang Hindu. Kitab suci Weda merupakan kumpulan ddari hasil pemikiran para pendeta. Pemikiran para pendeta itu dibukukan oleh Resi Wiyasa. 

Empat bagian kitab Weda 

· Reg-Weda, berisi syair-syair pemujaan kepada dewa-dewa

· Sama-Weda, memuat nyanyian-nyanyian yang dipergunakan, untuk memuja dewa-dewa

· Yayur –Weda, memuat bacaan-bacaan yang diperlukan untuk keselamatan

· Atharwa-Weda, memuat ilmu Sihir untuk menghilangkan Marabahaya 

Bagi ummat Hindu, tempat-tempat suci dianggap sebagai tempat para dewa, sehingga umat Hindu mengadakan Ziarah ke tempat-tempat tersebut. Umat yang ada di India berziarah ke tempat suci seperti kota Benares, yaitu sebuah kota yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa. Segala aspek dari kebudayaan Hindu dapat dilihat nyata dan jelas di kota Benares.

Sungai Gangga dianggap keramat dan Suci oleh umat Hindu. Menurut keparcayaan umat Hindu India” air Sungai Gangga” dapat menyucikan diri Manusia dan menghapus segala dosa. Begitu pula tulang dan abu orang mati dibuang kedalam sungai Gangga agar arwah orang yang meninggal dapat masuk Surga.

b. Agama Budha

Agama Budha muncul ketika beberapa golongan menolak dan menentang pendapat kaum Brahmana. Golongan ini dipimpin oleh Sidarta Gautama (531 SM). Pertama kali sang Budha berkotbah di Taman rusa. Agama Budha tidak mengakui kesucian kitab-kitab Weda dan tidak mengakui aturan pembagian kasta di dalam Masyarakat. Oleh kerena itu, ajaran agama Budha sangat menarik bagi golongan kasta rendah. Kitap suci agama Budha bernama Tripitaka. Setelah seratus tahun Sang Buddha wafat, timbul bermacam-macam penafsiran terhadap hakikat ajaran Sang Buddha. Akhirnya penganut ajaran Buddha terbagi menjadi dua aliran yaitu: Buddha Hinayana dan Buddha Mahayana.
  1. Buddha Hinayana melambangkan ajaran Sang Buddha sebagai kereta kecil yang bermakna sifat tertutup. Penganut aliran ini hanya mengejar pembebasan bagi diri sendiri. Pada aliran ini yang berhak “menjadi Sanggha” adalah para biksu dan biksuni yang berada di Wihara.
  2. Buddha Mahayana merupakan aliran yang melambangkan ajaran Sang Buddha sebagai kereta besar yang bermakana sifat terbuka. Penganut aliran ini mengejar pembebasan bagi diri sendiri, tapi juga bermisi pembebasan bagi orang lain. Pada aliran ini setiap orang berhak menjadi Sanggha Buddha, sejauh sanggup menjalankan ajaran dan petunjuk Sang Buddha.
c. Persamaan Hindu dan Buddha

Agama Hindu dan Buddha selalu berusaha untuk dapat dasar-dasar ajaran kebenaran dan kehidupan Manusia di dunia ini. Maka tindakan yang dilakukan oleh manusia diarahkan kepada tindakan-tindakan yang dibenarkan oleh Agama.

Agama Hindu maupun agama Buddha bertujuan untuk menyelamatkan umat Manusia dari rasa kegelapan atau mengantarkan umat Manusia untuk dapat mencapai tujuan hidupnya. 

d. Perbedaan Hindu dan Buddha 

· Pada agama Hindu, kehidupan masyarakat dikelompokkan menjadi empat golongan yang juga disebut dengan kasta. Kasta adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat yang diterima secara turun temurun. Kasta dalam agama Hindu terdiri atas: Kasta Brahmana (pemuka agama/pendeta), Kasta Ksatria (pemegang pemerintahan atau Raja, Bangsawan), Kasta Waisya (Petani atau pedagang), dan Kasta Sudra (pembantu atau pekerja Kasar).

· Dalam Agama Buddha, tidak diakui adanya kasta dan bahkan memandang kehidupan seseorang dalam masyarakat adalah sama. Munculnya agama Buddha menarik perhatian masyarakat dari golongan kelas bawah.

DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I wayan, Sejarah Nasional Indonesia dan umum. Jakarta: Erlangga, 2002

Mudzakir,Arief ,RPUL (Rangkuan Pembelajaran Umum Lengkap ), Semarang, 2006

http// Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm













0 komentar:

HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html HTTPS://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html